Hello
sobat, di zaman yang serba digital ini memungkinkan kita untuk bertransaksi
secara digital pula. Misalnya dengan menggunakan mata uang digital atau yang
biasa disebut dengan cryptocurrency. Seperti Bitcoin (BTC), Ethereum
(ETH), Ripple (XRP), dan lainnya. Meskipun di Indonesia sendiri bertransaksi
dengan menggunakan cryptocurrency seperti Bitcoin ini masih dilarang,
tetapi tidak ada salahnya untuk kita mempelajarinya. Bisa jadi beberapa tahun
yang akan datang pemerintah akan melegalkan transaksi menggunakan cryptocurrency
seperti Bitcoin.
Cryptocurrency
menggunakan
teknologi Blockchain dalam penyimpanan datanya dan menggunakan sistem
kriptografi untuk pengamanannya. Pada artikel kali ini kita akan membahas
tentang ilmu kriptografi. Berikut penjelasan secara lengkapnya.
Kriptografi
adalah suatu ilmu tentang teknik enkripsi naskah asli atau plaintext
yang diacak menggunakan sebuah kunci enkripsi sehingga naskah asli tersebut
berubah menjadi naskah yang sulit dibaca atau ciphertext oleh
pihak yang tidak memiliki kunci dekripsi.
Kriptografi
terbagi dalam dua bentuk yaitu kriptografi klasik dan kriptografi modern. Kriptografi
klasik adalah suatu algoritma yang menggunakan satu kunci untuk mengamankan
data sedangkan kriptografi modern adalah suatu algoritma yang digunakan pada
saat sekarang ini, yang mana kriptografi modern mempunyai kerumitan yang sangat
komplek.
Menurut
para ahli sejarah, kriptografi pada awalnya digunakan oleh bangsa Yunani pada
ribuan tahun sebelum masehi. Sedangkan peradaban Cina dan Jepang baru menemukan
kriptografi pada abad 15 M.
Kriptografi
memiliki beberapa aspek keamanan, antara lain sebagai berikut.
1. Kerahasiaan
(confidentiality)
Aspek ini menjamin bahwa
data-data tersebut hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu saja. Hal ini
tentunya bertujuan untuk melindungi suatu informasi dari semua pihak yang tidak
berhak atas informasi tersebut.
2. Authentication
Proses identifikasi yang
dilakukan oleh masing – masing pihak yang saling berkomunikasi. Hal ini
bertujuan untuk memastikan keaslian dari informasi yang diterima oleh suatu
pihak dari pihak lain.
3. Integrity
Memastikan integritas
dari data, artinya setiap pesan yang dikirimkan kepada penerima dijamin
keasliannya dan tidak diganti, diduplikasi, dirusak, diubah urutannya dan
ditambahkan. Hal ini tentunya bertujuan untuk mencegah terjadinya pengubahan
informasi oleh pihak-pihak yang tidak berhak atas informasi tersebut.
4. Non-repudiation
Mekanisme untuk membuktikan bahwa pesan tersebut memang dikirim oleh pengirim yang tertera. Sebaliknya, jika sebuah pesan diterima, pengirim dapat membuktikan bahwa pesannya telah diterima oleh pihak yang ditujunya.
Algoritma Kriptografi
1. Algoritma
Kunci Simetri
Algoritma simetri biasa
disebut juga dengan algoritma klasik. Algoritma ini menggunakan kunci yang sama untuk kegiatan
enkripsi maupun dekripsi. Ketika mengirim pesan menggunakan algoritma ini,
penerima pesan harus diberitahu kunci pesan tersebut agar bisa
mendekripsikannya. Keamanan pesan jika menggunakan algoritma ini terletak pada
kuncinya. Jika kunci tersebut diberi tahu orang lain maka orang tersebut dapat
melakukan enkripsi dan dekripsi pada pesan tersebut. Contoh algoritma yang
menggunakan kunci ini yaitu: Data Encryption Standard (DES), RC2, RC4, RC5, RC
6, International Data Encryption Algorithm (IDEA), Advanced Encryption Standard
(AES), On Time Pad (OTP), A5, dan lain sebagainya.
2. Algoritma
Kunci Asimetri
Algoritma ini menggunakan
kunci yang berbeda untuk enkripsi dan dekripsinya. Kunci tersebut ialah kunci
umum / public key yang orang lain boleh mengetahuinya. Kunci ini
digunakan untuk mengenkripsi. Adapun kunci rahasia / private key adalah
kunci yang dirahasiakan. Kunci ini digunakan untuk mendekripsikan pesan.
Algoritma ini tentunya lebih aman digunakan dibandingkan dengan algoritma kunci
simetri. Contoh algoritma yang menggunakan kunci ini yaitu: Digital Signature
Algorithm (DSA), RSA, Diffle-Hellman (DH), Elliptic Curve Cryptography (ECC), Kriptografi
Quantum, dan lain sebagainya.
3. Fungsi
Hash
Merupakan suatu fungsi transformasi matematika yang mengambil masukan panjang variable dan mengubahnya ke dalam urutan biner dengan panjang yang tetap. Fungsi ini biasa disebut dengan fungsi satu arah dan message digest. Fungsi hash biasanya digunakan dalam membuat password.
Konsep Dasar Kriptografi
Secara umum rumusnya adalah sebagai
berikut:
C
= Ek(P)
P = Dk(C)
Keterangan :
plaintext (P): data yang belum
dienkrip
ciphertext (C): data yang sudah
dienkrip
the encryption method (E): Metode
untuk mengenkripsi
the decryption method (D): Metode
untuk mengdekripsi
key (k) : kunci
Referensi:
it-jurnal.com/pengertian-dan-sejarah-kriptografi/
jejaring.web.id/macam-macam-algoritma-kriptografi/#2_Algoritma_Asimetri