Halo
Sobat, ketika membuat sebuah sistem, diperlukan tempat penyimpanan data sistem
tersebut. Baik sistem yang berbasis website, desktop, ataupun mobile sama-sama
membutuhkan tempat penyimpanan data. Salah satu tempat penyimpanan data
tersebut disebut dengan database atau basis data.
Berdasarkan pengertiannya, database atau basis data adalah sekumpulan data yang dikelola dengan sedemikian rupa berdasarkan ketentuan tertentu yang saling berhubungan. Hal tersebut dimaksudkan agar mudah dalam pengelolaannya. Melalui pengelolaan tersebut pengguna bisa mendapatkan kemudahan dalam mencari informasi, menyimpan informasi, dan menghapus informasi.
Database memiliki banyak sekali jenisnya, akan tetapi pada kali ini saya akan membahas mengenai SQL atau Structured Query Language dan NoSQL. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam segi bahasa, skalabilitas, komunitas, dan aplikasi. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis database mana yang akan Sobat gunakan pada aplikasi yang akan dibuat, Sobat perlu memahami kedua database tersebut. Selain itu, pada artikel ini saya juga akan sedikit membahas mengenai produk dari masing-masing jenis database tersebut.
Perbedaan
SQL dan NoSQL
Berdasarkan
pengertiannya SQL atau Structured Query Language merupakan bahasa yang
digunakan untuk mengatur atau mengelola data dalam database relasional. Jadi,
pada dasarnya SQL bukan merupakan jenis database melainkan bahasa pemrograman
yang digunakan untuk mengelola database relasional.
Database
relasional merupakan sekumpulan item data dengan hubungan yang telah ditentukan
sebelumnya. berbagai item disusun menjadi satu set tabel yang memiliki kolom
dan baris. Tabel tersebut digunakan untuk menyimpan informasi tentang objek
yang akan direpresentasikan dalam database. Setiap kolom pada tabel memuat
jenis data tertentu dan bidang menyimpan nilai aktual atribut. Sedangkan baris
pada tabel merepresentasikan kumpulan nilai terkait dari satu objek atau
entitas. Beberapa contoh database management system yang menggunakan SQL
antara lain Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, PostgreSQL.
Sedangkan
NoSQL merupakan sistem database yang tidak menggunakan Structured Query
Language untuk mengirimkan kueri. Database NoSQL dapat digunakan untuk
menyimpan data yang tidak terstruktur dalam volume besar. Yang artinya database
ini tidak membutuhkan skema dan tidak memiliki relasi untuk setiap tabel. Semua
bentuk dokumen dari NoSQL adalah JSON yang mudah dibaca dan dimengerti. Oleh karena
itu, NoSQL memiliki kecepatan baca / tulis yang memungkinkan untuk penskalaan
keluar dari server secara horizontal. Database ini juga memiliki performa yang
tinggi sehingga banyak peminatnya. Beberapa database yang menggunakan sistem NoSQL
adalah MongoDB, MarkLogic, Couchbase, CloudDB, dan Dynamo DB.
Berikut
ini perbedaan SQL dan NoSQL dari berbagai sudut pandang.
1.
Bahasa
Perbedaan
yang paling mendasar dari keduanya adalah bahasa query dari masing-masing
database. Bahasa SQL adalah bahasa query yang terstuktur. Oleh karena itu, SQL
menjadi agak terbatas. Dalam penggunaannya, Sobat harus menentukan skema dalam
membangun struktur data bahkan sebelum membuat database tersebut. Sebaliknya,
database NoSQL tidak memiliki skema dan tidak terstruktur. Selain itu, database
tipe ini dapat disimpan dalam banyak cara yaitu graph-based, document-oriented,
column-oriented, atau yang terorganisir dengan baik seperti Key Value.
2.
Penggunaan Kueri yang Kompleks
Jika
menggunakan kueri yang kompleks, maka SQL lebih cocok dibandingkan dengan
NoSQL. Hal tersebut disebabkan SQL memiliki skema terstruktur dan memiliki
format tabel untuk data yang disimpan di dalam database. Jadi, ketika developer
ingin menerapkan kueri bercabang dengan banyak subkueri di dalam kueri luar,
developer dapat dengan mudah melakukannya dengan menggunakan nama tabel dan
kolom yang tepat. Sedangkan NoSQL tidak cocok untuk pengelolaan data dengan
kueri yang kompleks adalah karena pada jenis databse ini tidak memiliki kueri
bahasa standar.
3.
Skalabilitas
Perbedaan
selanjutnya yaitu terdapat pada skalabilitas. Hampir seluruh database SQL
memiliki skala yang vertikal. Hal ini menunjukan bahwa, Sobat dapat menambah
kapasitas muata di satu server dengan meng-upgrade komponennya seperti
RAM, kapasitas SSD, atau bahkan CPU. Sebaliknya, database NoSQL memiliki skala
yang horizontal dimana ketika ingin mengembangkan database, maka hanya perlu menambah
server baru. Inilah alasan mengapa perusahaan yang memiliki jumlah pengguna
yang sangat besar dan jenis data yang bermacam-macam menggunakan database NoSQL.
4.
Komunitas
Berbicara
masalah komunitas, SQL memiliki lebih banyak komunitas yang besar dibandingkan
dengan NoSQL. Hal ini dikarenakan SQL lebih senior dibandingkan dengan NoSQL.
SQL sudah ditemukan dari beberapa puluhan tahun yang silam. Namun meskipun
begitu, perkembangan komunitas NoSQL sangat cepat. Terlebih banyaknya hadir
stack baru seperti MEAN, MERN, MEVN yang menggunakan database NoSQL.
5.
Aplikasi
Perbedaan
ini menjadi yang paling penting dibandingkan dengan perbedaan yang lainnya. Sebab,
hal inilah yang bisa menjadi pertimbangan untuk menggunakan database mana untuk
membangun sebuah sistem. SQL bersifat table-based yang artinya database ini
cocok digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan transaksi multi baris. Contohnya
adalah sistem akuntannsi dan mungkin legacy system yang pada awalnya dibuat
untuk struktur relasional. Sedangkan untuk NoSQL, cocok untuk digunakan pada
database yang membutuhkan dataset yang besar seperti big data. NoSQL banyak
dipakai di aplikasi media sosial atau customer management yang struktur
datanya bisa berubah-ubah.
Baca Juga: Mengenal Database dan jenisnya
Penutup
Itulah perbedaan dari SQL dan NoSQL dalam database. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Database tersebut juga harus disesuaikan pengunaannya dengan bentuk sistem yang akan dibangun. Apakah sistem yang membutuhkan data yang besar atau sistem yang membutuhkan data yang terstruktur. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari tabel dibawah ini.
sumber: dosenit.com
NoSQL | SQL | |
Tipe Database | Non-Relational database | Relational database |
Skema | Dynamic schema | Pre-defined schema |
Kategori Database | Document-based databases | Table-based databases |
Bahasa | Un-Structured Query Language | Structured Query Language |
Kompleksitas Query | Tidak cocok untuk kueri yang kompleks | Sangat cocok untuk kueri yang kompleks |
Online Processing | Digunakan untuk OLAP | Digunakan untuk OLTP |
Basis Properties | Berdasarkan basis CAP theorem | Berdasarkan basis ACID properties |
Skalabilitas | Dapat diskalakan secara horizontal | Dapat diskalakan secara vertikal |
Elastisitas | Otomatis, Tidak perlu outage | Membutuhkan downtime dalam banyak kasus |