Halo
Sobat, ambisi untuk mengembangkan teknologi seperti tidak ada habisnya. Para
pakar di bidang tersebut selalu berupaya untuk menciptakan hal baru yang tidak
pernah dibayangkan oleh manusia di zaman dahulu. Terlebih setelah ditemukannya Internet
yang mampu merubah peradaban sosial dan budaya. Orang-orang menjadi lebih dekat
dengan yang berada di kejauhan dibandingkan dengan yang berada di depan
matanya. Namun, hal ini menjadi wajar karena sesuatu yang diciptakan selalu
memiliki kelebihan dan juga kekurangan.
Setelah
Internet menyebar ke seluruh dunia, muncul berbagai platform media sosial yang
memungkinkan orang untuk bersosialisasi dan berkomunikasi walaupun terbentang
jarak yang jauh. Platform tersebut selalu dikembangkan untuk membuat
penggunanya semakin nyaman menggunakannya. Meskipun dunia maya tersebut
memiliki dampak buruk, akan tetapi memiliki banyak dampak yang baik juga. Namun, tidak cukup sampai disitu saja. Para perusahaan teknologi memiliki ambisi
untuk menciptakan dunia virtual dengan kesan yang nyata. Teknologi tersebut
akan mengelabui indra manusia dan membuat apa yang dilihat menjadi lebih nyata.
Orang-orang tidak hanya menatap layar, melainkan dapat melihat suatu realitas
maya secara langsung lewat bantuan alat.
Seperti
yang dibicarakan oleh CEO Meta Platform Inc, Mark Zuckerberg, lewat rebranding
perusahaannya mark menjelaskan akan menciptakan pengalaman baru dalam bermedia
sosial. Proyek tersebut diberi nama Metaverse. Demi masa depan baru Internet
itu, mark bahkan telah mengeluarkan US$ 10 miliar.
Hal
tersebut membuktikan bahwa Mark serius dengan ambisinya tersebut untuk membuat
peradaban sosial yang semakin berkembang. Sebagaimana yang dikutip dari The
Guardian, Mark Zuckerberg mengatakan “Kami percaya metaverse akan menjadi
penerus internet seluler, kita dapat merasa hadir, seperti kita berada di sana
bersama orang-orang tidak peduli seberapa jauh jarak sebenarnya”.
Metaverse
sendiri merupakan pengembangan yang sempurna dari teknologi virtual reality.
Nama Metaverse tersebut diyakini terinspirasi dari novel Ernest Cline Ready
Player One. Dalam pengaplikasiannya, Metaverse tidak menggunakan komputer,
melainkan dengan headset dan kacamata yang terhubung ke perangkat digital. Hal
ini seperti yang ada di dalam serial animasi sword art online.
Dalam
pengembangan Metaverse tidak hanya melibatkan satu perusahaan Meta Platfrom
saja, melainkan beberapa perusahaan seperti Roblox, Fortnite, Razer, dan masih
banyak perusahaan teknologi lainnya yang juga turut terlibat. Hal ini tidak lain
karena kerumitan teknologi itu sendiri, tidak hanya mengandalkan kemampuan dari perangkat lunak, melainkan juga kemampuan dari perangkat keras. Oleh karena itu, dunia
virtual seperti Metaverse tidak bisa diwujudkan tanpa kolaborasi perusahaan
teknologi yang ada pada saat ini.
Dengan
merekrut 10.000 karyawan baru di Uni Eropa, Meta Platform akan membuat Metaverse
menjadi ruang di mana representasi digital dengan orang yang dalam bentuk avatar
mampu berinteraksi di tempat kerja dan bermain, bertemu di kantor mereka, pergi
ke konser, bahkan mencoba pakaian secara online. Hal ini tentunya akan membawa
manusia merasakan berbagai pengalaman digital dan menjadi platform yang bahkan
bisa menyerap tenaga kerja baru.
Beberapa
futuris menyebutkan bahwa konsep Metaverse akan mirip dengan inspirasi utamanya
yaitu cerita fiksi ilmiah Ready Player One. Metaverse akan memiliki
karakteristik seperti persisten yang artinya Metaverse akan terus berjalan dan
tidak akan berakhir, real-time, menjalan fungsi ekonomi, jembatan dengan dunia
nyata, dan ruang terbuka bagi pengguna.
Namun,
hal tersebut sifatnya masih prediksi. Tidak menutup kemungkinan Metaverse akan
lebih keren dari yang orang-orang bayangkan pada saat ini. Proyek ini juga
telah berjalan dan akan menjadi masa depan bagi dunia virtual. Bagaimana tidak
sabar untuk mencobanya? Mari kita tunggu saja Sobat.